Sayembara
‘Menguak Misteri Sambal Nasi Lemak
Melayu’
2013
1. Latar Belakang
Berawal dari pengalaman masa kecil di Malaysia , penyelenggara
sayembara menyukai masakan khas Melayu, terutama nasi lemak yang akan terasa
lezat dan selaras jika dipadukan dengan sambalnya yang khas. Setelah pindah ke Jakarta pada tahun 1996,
penyelenggara tidak dapat lagi menemukan rasa nasi lemak yang sebenarnya. Yang
ada hanya nasi uduk yang rasa nasinya serupa namun berbeda karena racikan sambal
yang berbeda pula.
Tahun 2000-an ke atas, mulai bermunculan berbagai restoran
khas Malaysia di Jakarta. Penyelenggara sempat mengunjungi restoran-restoran
tersebut untuk mencicipi nasi lemak, termasuk salah satu restoran yang dengan
bangga mengatasnamakan ‘citarasa otentik negeri jiran’, namun sampai saat ini
penyelenggara belum berhasil menemukan rasa sambal nasi lemak yang sesuai
dengan harapan. Hingga akhirnya pada tahun 2010 - 2012, penyelenggara sempat
mengunjungi beberapa bandar yang didominasi etnis Melayu seperti Medan, Kuala
Lumpur, Penang, Langkawi, Kuching, Singapura, Batam, dan Tanjung Pinang. Rasa
sambal nasi lemak yang khas seperti harapan akhirnya berhasil penyelenggara
temukan di Kuala Lumpur ,
yaitu di sebuah kedai nasi lemak legendaris yang terletak di tepi jalan. Dan sebenarnya
masih ada 2 kedai nasi lemak legendaris lainnya di Kuala Lumpur yang belum sempat dicoba oleh
penyelenggara. Di Medan dan Penang ,
penyelenggara tidak sempat mencoba nasi lemak mengingat singkatnya waktu
kunjungan. Di Kuching, Singapura, Langkawi, Batam, dan Tanjung Pinang,
penyelenggara sempat mencoba berbagai nasi lemak yang disiapkan oleh penduduk
lokal (bahkan hingga ke pelosok perkampungan tradisional nelayan), namun
rasanya belum ada yang benar-benar sesuai harapan.
Didorong oleh pengalaman tersebut, penyelenggara
berinisiatif mencoba membuat sambal nasi lemak sendiri di Jakarta . Dengan mengumpulkan beberapa resep
nasi lemak yang ditulis oleh warga negara Malaysia di internet, penyelenggara
mulai mengumpulkan bahan dan mempraktekkan resep tersebut. Penyelenggara juga
menyadari bahwa semua resep tersebut memiliki banyak kesamaan, di mana semua
resep melibatkan penggunaan ikan bilis (ikan teri), belacan (terasi), air asam
jawa, gula merah, gula putih, garam, bawang putih, bawang merah, bawang besar (bombay ), dan cabai merah
besar. Resep-resep tersebut juga menerapkan cara memasak yang seragam.
Percobaan demi percobaan berakhir dengan kegagalan.
Penyelenggara kemudian menyadari beberapa kesalahan: ikan teri yang digunakan
semestinya direndam terlebih dahulu agar tidak terlalu asin; cabai yang
digunakan seharusnya dijemur terlebih dahulu agar mengering; dan yang
mengejutkan, bawang yang digunakan di Malaysia ternyata berbeda. Penduduk
Malaysia
biasa menggunakan varian bawang merah berukuran besar dan bawang besar yang
berwarna merah keunguan (red onion). Belajar
dari kesalahan, penyelenggara mencoba membuat sambal untuk terakhir kalinya
menggunakan bahan-bahan yang sudah disesuaikan. Penyelenggara berpikir untuk
mengadakan sayembara ini jika percobaan terakhir gagal. Hasilnya? Memang
cenderung lebih mendekati asli, namun sayangnya karena berbagai faktor, rasanya
masih tetap tidak seperti yang diharapkan.
2. Tujuan & Manfaat
-
Menemukan
kembali rasa sambal nasi lemak yang semestinya
-
Meluruskan
anggapan yang sudah tertanam pada masyarakat (Indonesia ) bahwa nasi lemak tidak
lezat
-
Mengamati
dan mempelajari dunia kuliner masyarakat Melayu
-
Melestarikan
warisan budaya dan kuliner masyarakat Melayu (di Indonesia)
-
Melatih
dan meningkatkan ketrampilan dan kepekaan peserta dalam memasak
3. Kriteria
-
Sayembara
terbuka bagi semua kalangan, baik pelajar, mahasiswa jurusan boga /
hospitality, atau umum
-
Laki-laki
atau perempuan
-
Usia
minimal 16 tahun, maksimal 50 tahun
-
Memiliki
ketrampilan memasak yang baik
-
Hasil
masakan konsisten
-
Dapat
mengikuti resep
-
Memiliki
pengetahuan luas akan berbagai bahan, bumbu, rempah, dan teknik memasak, serta
dapat menerapkannya dalam memasak
-
Perfeksionis
(tidak mengganti bahan, tidak melenceng dari aturan)
-
Kreatif
dan inovatif
-
Dapat
menebak bahan-bahan yang terkandung dengan mencicipi makanan
-
Peka
terhadap rasa makanan dan dapat membedakan kualitas rasa masakan
-
Mementingkan
kualitas bahan masakan
-
Berkelakuan
baik, sopan, jujur, terbuka, dan memiliki interpersonal
skill yang baik
4. Seleksi
Proses seleksi akan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap
seleksi dokumen (), tahap ujian praktek (), dan tahap wawancara (). Hanya akan
terpilih 1 orang pemenang.
Calon peserta dapat mengikuti sayembara dengan mengirimkan
ikhtisar/esai/cerita/surat yang menarik mengenai diri sendiri. Tulisan harus
mengandung biodata (nama lengkap, tanggal lahir, alamat kediaman, email, nomor
telepon seluler, ID Facebook, ID Twitter, dan latar belakang pendidikan formal
dan nonformal) dan deskripsi diri yang merangkum kriteria sayembara disertai
berbagai cerita mengenai pengalaman yang berhubungan dengan dunia kuliner (dapat
berupa pengalaman mencoba masakan, memasak, belajar, kursus, kuliah, lomba,
masterclass, dan sebagainya). Tulisan boleh disertai foto diri, foto masakan
yang pernah dimakan atau dimasak sendiri, dan lain-lain. Tulisan harus dibuat
dalam format file .doc (bukan .docx) dan dikirim ke (alamat email).
Kolom judul email diisi dengan judul “Peserta Sayembara Nasi Lemak”. Batas
akhir pengiriman email adalah tanggal … Peserta yang lolos seleksi dokumen akan
dihubungi oleh penyelenggara untuk maju ke tahap seleksi berikutnya.
5. Hadiah
Pemenang akan mendapatkan kesempatan mengunjungi Kuala Lumpur dan
mendapatkan voucher belanja senilai Rp1.000.000 (satu juta rupiah). Dalam
program kunjungan ke Kuala Lumpur ,
pemenang akan diajak berkeliling untuk mencoba berbagai masakan nasi lemak di
tempat-tempat yang berbeda. Program akan dilanjutkan dengan belanja bahan dan
homestay di rumah penduduk lokal untuk demo memasak. Tiket pesawat
pulang-pergi, pajak bandar udara, akomodasi, dan transportasi selama program
akan ditanggung penyelenggara sayembara.