Senin, 05 November 2012





Sayembara
‘Menguak Misteri Sambal Nasi Lemak Melayu’
2013

1. Latar Belakang


Berawal dari pengalaman masa kecil di Malaysia, penyelenggara sayembara menyukai masakan khas Melayu, terutama nasi lemak yang akan terasa lezat dan selaras jika dipadukan dengan sambalnya yang khas. Setelah pindah ke Jakarta pada tahun 1996, penyelenggara tidak dapat lagi menemukan rasa nasi lemak yang sebenarnya. Yang ada hanya nasi uduk yang rasa nasinya serupa namun berbeda karena racikan sambal yang berbeda pula.

Tahun 2000-an ke atas, mulai bermunculan berbagai restoran khas Malaysia di Jakarta. Penyelenggara sempat mengunjungi restoran-restoran tersebut untuk mencicipi nasi lemak, termasuk salah satu restoran yang dengan bangga mengatasnamakan ‘citarasa otentik negeri jiran’, namun sampai saat ini penyelenggara belum berhasil menemukan rasa sambal nasi lemak yang sesuai dengan harapan. Hingga akhirnya pada tahun 2010 - 2012, penyelenggara sempat mengunjungi beberapa bandar yang didominasi etnis Melayu seperti Medan, Kuala Lumpur, Penang, Langkawi, Kuching, Singapura, Batam, dan Tanjung Pinang. Rasa sambal nasi lemak yang khas seperti harapan akhirnya berhasil penyelenggara temukan di Kuala Lumpur, yaitu di sebuah kedai nasi lemak legendaris yang terletak di tepi jalan. Dan sebenarnya masih ada 2 kedai nasi lemak legendaris lainnya di Kuala Lumpur yang belum sempat dicoba oleh penyelenggara. Di Medan dan Penang, penyelenggara tidak sempat mencoba nasi lemak mengingat singkatnya waktu kunjungan. Di Kuching, Singapura, Langkawi, Batam, dan Tanjung Pinang, penyelenggara sempat mencoba berbagai nasi lemak yang disiapkan oleh penduduk lokal (bahkan hingga ke pelosok perkampungan tradisional nelayan), namun rasanya belum ada yang benar-benar sesuai harapan.

Didorong oleh pengalaman tersebut, penyelenggara berinisiatif mencoba membuat sambal nasi lemak sendiri di Jakarta. Dengan mengumpulkan beberapa resep nasi lemak yang ditulis oleh warga negara Malaysia di internet, penyelenggara mulai mengumpulkan bahan dan mempraktekkan resep tersebut. Penyelenggara juga menyadari bahwa semua resep tersebut memiliki banyak kesamaan, di mana semua resep melibatkan penggunaan ikan bilis (ikan teri), belacan (terasi), air asam jawa, gula merah, gula putih, garam, bawang putih, bawang merah, bawang besar (bombay), dan cabai merah besar. Resep-resep tersebut juga menerapkan cara memasak yang seragam.

Percobaan demi percobaan berakhir dengan kegagalan. Penyelenggara kemudian menyadari beberapa kesalahan: ikan teri yang digunakan semestinya direndam terlebih dahulu agar tidak terlalu asin; cabai yang digunakan seharusnya dijemur terlebih dahulu agar mengering; dan yang mengejutkan, bawang yang digunakan di Malaysia ternyata berbeda. Penduduk Malaysia biasa menggunakan varian bawang merah berukuran besar dan bawang besar yang berwarna merah keunguan (red onion). Belajar dari kesalahan, penyelenggara mencoba membuat sambal untuk terakhir kalinya menggunakan bahan-bahan yang sudah disesuaikan. Penyelenggara berpikir untuk mengadakan sayembara ini jika percobaan terakhir gagal. Hasilnya? Memang cenderung lebih mendekati asli, namun sayangnya karena berbagai faktor, rasanya masih tetap tidak seperti yang diharapkan.

2. Tujuan & Manfaat


-          Menemukan kembali rasa sambal nasi lemak yang semestinya
-          Meluruskan anggapan yang sudah tertanam pada masyarakat (Indonesia) bahwa nasi lemak tidak lezat
-          Mengamati dan mempelajari dunia kuliner masyarakat Melayu
-          Melestarikan warisan budaya dan kuliner masyarakat Melayu (di Indonesia)
-          Melatih dan meningkatkan ketrampilan dan kepekaan peserta dalam memasak

3. Kriteria


-          Sayembara terbuka bagi semua kalangan, baik pelajar, mahasiswa jurusan boga / hospitality, atau umum
-          Laki-laki atau perempuan
-          Usia minimal 16 tahun, maksimal 50 tahun
-          Memiliki ketrampilan memasak yang baik
-          Hasil masakan konsisten
-          Dapat mengikuti resep
-          Memiliki pengetahuan luas akan berbagai bahan, bumbu, rempah, dan teknik memasak, serta dapat menerapkannya dalam memasak
-          Perfeksionis (tidak mengganti bahan, tidak melenceng dari aturan)
-          Kreatif dan inovatif
-          Dapat menebak bahan-bahan yang terkandung dengan mencicipi makanan
-          Peka terhadap rasa makanan dan dapat membedakan kualitas rasa masakan
-          Mementingkan kualitas bahan masakan
-          Berkelakuan baik, sopan, jujur, terbuka, dan memiliki interpersonal skill yang baik

4. Seleksi


Proses seleksi akan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap seleksi dokumen (), tahap ujian praktek (), dan tahap wawancara (). Hanya akan terpilih 1 orang pemenang.

Calon peserta dapat mengikuti sayembara dengan mengirimkan ikhtisar/esai/cerita/surat yang menarik mengenai diri sendiri. Tulisan harus mengandung biodata (nama lengkap, tanggal lahir, alamat kediaman, email, nomor telepon seluler, ID Facebook, ID Twitter, dan latar belakang pendidikan formal dan nonformal) dan deskripsi diri yang merangkum kriteria sayembara disertai berbagai cerita mengenai pengalaman yang berhubungan dengan dunia kuliner (dapat berupa pengalaman mencoba masakan, memasak, belajar, kursus, kuliah, lomba, masterclass, dan sebagainya). Tulisan boleh disertai foto diri, foto masakan yang pernah dimakan atau dimasak sendiri, dan lain-lain. Tulisan harus dibuat dalam format file .doc (bukan .docx) dan dikirim ke (alamat email). Kolom judul email diisi dengan judul “Peserta Sayembara Nasi Lemak”. Batas akhir pengiriman email adalah tanggal … Peserta yang lolos seleksi dokumen akan dihubungi oleh penyelenggara untuk maju ke tahap seleksi berikutnya.

5. Hadiah


Pemenang akan mendapatkan kesempatan mengunjungi Kuala Lumpur dan mendapatkan voucher belanja senilai Rp1.000.000 (satu juta rupiah). Dalam program kunjungan ke Kuala Lumpur, pemenang akan diajak berkeliling untuk mencoba berbagai masakan nasi lemak di tempat-tempat yang berbeda. Program akan dilanjutkan dengan belanja bahan dan homestay di rumah penduduk lokal untuk demo memasak. Tiket pesawat pulang-pergi, pajak bandar udara, akomodasi, dan transportasi selama program akan ditanggung penyelenggara sayembara.